Ukuran 1 Kilogram Dunia Berubah, Apa Efeknya?

Ditulis oleh: Muhammad Sadam Rizkylillah
Pada: 2024-11-13
Gambar 1
Sumber: Dokumentasi Interskala Mandiri Indonesia
Jakarta - Patokan ukuran massa 1 kilogram seluruh dunia sudah berubah sejak 2019 lalu, lantas apakah ada efek dalam kegiatan perdagangan yang memerlukan timbangan?

Ketika Anda menimbang gula atau telur di pasar menggunakan timbangan A, hasilnya mungkin berbeda sedikit jika Anda menimbangnya lagi dengan timbangan B. Lantas, bagaimana kita bisa menyamakan ukuran yang tepat di seluruh dunia? Di situlah kilogram berperan. Kilogram, satuan massa dalam Sistem Internasional (SI). Mulai 20 Mei 2019, dunia secara resmi mengubah cara mendefinisikan kilogram. Kilogram kini tidak lagi ditentukan oleh objek fisik, tetapi berdasarkan konstanta Planck. Perubahan ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan definisi lama, yang bergantung pada objek fisik yang dapat mengalami degradasi. Dengan meningkatnya kebutuhan akurasi di berbagai bidang ilmiah, seperti fisika kuantum dan nanoteknologi, penggunaan konstanta alam memberikan standar yang lebih stabil dan konsisten.

Definisi baru kilogram kini menggunakan konstanta Planck dengan bantuan instrumen canggih bernama timbangan Kibble. Timbangan ini mengukur massa bukan melalui perbandingan langsung dengan benda fisik, tetapi menggunakan gaya elektromagnetik yang dihasilkan oleh arus listrik dan medan magnet. Kini, dengan pendekatan berbasis konstanta Planck, setiap negara dapat mengkalibrasi satu kilogram di laboratorium metrologi menggunakan timbangan Kibble tanpa perlu merujuk pada objek fisik apa pun. Meskipun dalam kehidupan sehari-hari perubahan ini mungkin tidak terasa, perubahan ini membawa keuntungan besar dalam dunia ilmiah dan industri, terutama dalam produksi obat-obatan, manufaktur presisi tinggi, dan penelitian ilmiah yang memerlukan keakuratan mendetail.

Gambar 2
Sumber: Dokumentasi Interskala Mandiri Indonesia